Header Ads

New Post

Planning , Implementing & Completing Audit


Planning
Dalam menyusun perencanaan audit ada 3 alasan mengapa kita wajib melakukan perencanaan audit . 
1.   Untuk mendapatkan bukti yang tepat dan cukup
2.   Biaya audit
3.   Menghindari kesalahpahaman dengan klien

Dari 8 Tahap pelaksanaan audit , Tahap perencanaan ini adalah tahap 1- 4 . Tahap 1-4 tersebut digambarkan sebagai berikut :
Tahap 1
Menerima Klien – Initial Audit Planning
Tahap 2
Memahami Bisnis Klien
Tahap 3
Menilai Risiko Bisnis
Tahap 4
Melakukan Preliminary Analytical Procedur

Intial Audit Planning
Initial Audit Planning ini adalah tahap awal ( tahap menerima klien ) . Hal-hal berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan :
1.   Klien tersebut merupakan klien lama atau baru . 
Jika merupakan klien baru maka kita bisa mencari info kepada KAP terdahulu mengenai klien kita tersebut .
2.   Alasan Klien melakukan audit 
Kita harus tau apakah tujuan klien tersebut apakah untuk tujuan internal atau untuk Go-Public atau bisa juga untuk mengajukan pinjaman misalnya .
3.   Memahami Klien
Memahami klien ini pada intinya adalah bagaimana kita membangun satu persepsi yang sama dengan klien dalam hal misalnya biaya , waktu , dokumen yang diperlukan / harus disiapkan , dll .
4.   Menetapkan strategi audit secara keseluruhan 
Kita sebagai auditor bisa menentukan apakah misal kita membutuhkan bantuan tenaga ahli atau tidak . Karena semisal kita melakukan audit terhadap Perusahaan Pembuatan Kapal , disini mungkin kita perlu menggunakan bantuan ahli .

Mengenal Industri Klien
Dengan mengenal industry klien , kita dapat menentukan inherent risk , lalu dapat mengetahui apakah ada standar akuntansi tertentu yang klien kita gunakan . Lalu apa saja yang harus kita kenali , berikut ada 5 yang setidaknya harus kita kenali dari klien :
1.   Industri dan lingkungan eksternal
2.   Proses industry
3.   Tata Kelola Perusahaan 
4.   Tujuan Perusahaan 
5.   Ukuran Kinerja yang dipakai perusahaan 
Auditor dapat melakukan kunjungan terhadap kantor klien juga bisa mencari informasi 
kepada pihak-pihak yang terkait . 


Menilai Risiko Bisnis
Kita dapat menilai risiko bisnis klien melalui besarnya konsumen perusahaan , kepada siapa klien tersebut melakukan transaksi ( swasta/pemerintah ) lalu juga bisa misalnya melihat saingan bisnis klien , jenis usahanya ( misalnya perusahaan tambang pastilah lebih beresiko daripada perusahaan retail ) dll

Prosedur Analitis ( Preliminary Analytical Procedures )
Prosedur Analitis atau preliminary analytical procedures dilakukan dengan membandingkan data-data keuangan dengan non keuangan maupun membandingkan data-data keuangan dengan industry lainnya ( industry sekitar ) yang tujuannya adalah mengetahui performa perusahaan . Contohnya : Kita mengaudit perusahaan retail , lalu kita membandingkan data-data perusahaan klien tersebut dengan data-data perusahaan retail disekitarnya . Ternyata trend dari perusahaan retail lainnya positif sedangkan perusahaan klien kita menurun , ini bisa menjadi hal yang bisa kita dalami nantinya .
5 Tipe Analytical Procedur 
Kita bisa membandingkan data klien dengan :
1.   Data industry
2.   Data sebelumnya
3.   Data yang ditetapkan klien ( contoh : anggaran )
4.   Data yang ditetapkan auditor
5.   Menggunakan data non finansial ( Contoh : pemerintah melakukan kebijakan tarif tiket pesawat lebih murah( ada insentif dari pemerintah )  , artinya seharusnya ada keuntungan yang meningkat ( ada efek dari insentif tersebut ) . 


Tidak ada komentar